Minggu, 17 Januari 2010

Bioluminesen pada ikan Angler (Melanocoetus johnsoni)

Berbagai keanekaragaman makhluk hidup yang ada merupakan salah satu tanda dari keagungan Tuhan atas semua ciptaan-Nya yang ada di alam raya. Semua mekhluk yang diciptakan Tuhan pastilah memiliki keunikan atau karakteristik tersendiri yang membedakan dari organism lainnya. Karakteristik tersebut berfungsi untuk kelestarian dan untuk mempertahankan kelangsungan hidup dari suatu organism. Keunikan tersebut dapat berupa kemapuan merubah diri atau berkamuflase ataupun ada organ tambahan, seperti labirin ataupun antenna.
Samudera merupakan salah satu habitat dari organism. Ada oganisme yang hidup di permukaan samudera, dan ada yang hidup pada kedalaman samudera. Keadaan kedalaman samudera dingin, gelap, dan tenang. Tidak ada tumbuhan yang dapat tumbuh disana, sehingga hewan memakan hewan lain atau tumbuhan mati dan hewan yang tenggelam perlahan-lahan dari permukaan. Hewan yang tinggal di laut yang dalam dilengkapi dengan organ tamabahan yang unik. Organ ini berfungsi sebagai penunjang kelangsungan hewan tersebut untuk hidup di kedalaman laut.
Ikan angler (Melanocoetus johnsoni) merupakan salah satu jenis ikan unik yang tinggal di laut dalam yang bersuhu antara 3-10 derajat C. Ikan jenis ini tinggal di kedalaman laut yang tidak bias ditembus oleh sinar matahari. Ikan angler memiliki tulang yang sangat tipis dan halus. Kulitnya berwarna hitam dan gelap sehingga semakin berfungsi untuk menyamarkan diri dari predator yang ingin menyerangnya ataupun memangsanya. Ikan ini memiliki mulut yang besar dengan gigi yang tajam dan panjang. Gigi-gigi tersebut melengkung ke dalam mulut agar manggsa yang tertangkap bias langsung masuk ke dalam mulut dan terjebak tidak dapat keluar kembali. Selain keunikan dari bentuk gigi, ikan angler juga memiliki antenna yang dapat bercahaya pada kegelapan.
Antenna ikan angler yang dapat mengeluarkan cajaya di kegelapan merupakan peristiwa bioluminense. Bioluminesen merupakan pancaran sinar oleh organism sebagai hasil dari oksidasi dari berbagai substrat dalam memproduksi enzim. Susunan substrat yang sangat stabil disebut dengan lusiferin, dan enzim yang sangat sensitive sebagai katalisator oksidasi disebut lusiferase.
Bioluminesen dapat diproduksi oleh bakteri, jamur, ataupun binatang invertebrate lain. Dari sekian banyak hewan bertulang belakang, hanya kelas Pisces yang mampu memproduksi sinar. Ikan menghasilkan bioluminesen dengan dua cara, yaitu dihasilka oleh pori-pori yang bercahaya ataupun organ yang mampu bersimbiose dengan bakteri atau organism lain penghasil sinar. Sehingga, cahaya yang terdapat pada antenna ikan angler sebenarnya berasal dari organ yang bersimbiose dengan jutaan bakteri yang mengeluarkan cahanya sendiri.
Fungsi dari antenna ikan angler yang bercahaya yaitu digunakan untuk menaksir kedalaman laut dimana ikan tersebut tinggal. Fungsi lain yaitu untuk menarik dan mengecoh perhatian mangsanya, serta untuk menyinari ligkungan sekitarnya. Antenna bercahaya pada ikan angler juga dapat menyala atau mati, sehingga mengecoh ikan-ikan kecil ataupun mangsa yang lain untuk mendekat, sehingga dengan mudah ikan angler dapat menangkap mangsanya. Ikan angler tidak banyak melakukan gerakan, bahkan cenderung pasif. Hal tersebut bertujuan untuk menghemat energy dikarenakan makanan yang tersedian di kedalaman laut sangat sedikit.
Antenna yang bercahaya hanya terdapat pada antenna ikan angler betina. Ukuran ikan angler betina lebih besar dengan panjang sekitar 8 cm, sedangkan ukuran ikan angler jantan lebih kecil dengan panjang hanya sekitar 3 cm. sehingga yang menarik pasangan adalah ikan betina. Antenna yang berada pada ikan angler betina berfungsi untuk menarik lawan jenis. Ikan jantan yang berukuran lebih kecil akan menempelkan organ perekatnya pada bagian sirip ikan betina, sehigga ikan jantan mengikuti kemanapun ikan betina bergerak. Ikan jantan juga mendapatkan makanan dari ikan betina. Sehingga dapat dikatakan ikan angler jantan seperti parasit pada ikan betina, namun dari simbiose tersebut, ikan angler jantan secara permanen menjadi pasangan serasi bagi ikan betina.

1 komentar: